![]() |
Peran Pemuda dalam Kemajuan Bangsa |
“Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku
guncangkan dunia”, itulah perkataan founding father Presiden Pertama Indonesia
yang menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa dan
Negara. Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya,
karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara.
Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan
negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing,
mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda
juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change,
moral force and social control sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi
masyarakat.
Dalam sejarah pergerakan
dan perjuangan bangsa Indonesia, pemuda selalu mempunyai peran yang sangat
strategis di setiap peristiwa penting yang terjadi. Ketika memperebutkan
kemerdekaan dari penjajah belanda dan jepang kala itu, ketika menjatuhkan rezim
Soekarno (orde lama), hingga kembali menjatuhkan rezim Soeharto (orde baru),
pemuda menjadi tulang punggung bagi setiap pergerakan perubahan ketika masa
tersebut tidak sesuai dengan keinginan rakyat.
Pemuda akan selalu menjadi
People make history (orang yang membuat sejarah) di setiap waktunya. Pemuda
memang mempunyai posisi strategis dan istimewa. Secara kualitatif, pemuda lebih
kreatif, inovatif, memiliki idealisme yang murni dan energi besar dalam
perubahan sosial dan secara kuantitatif, sekitar 30-40 % pemuda dari total
jumlah penduduk Indonesia dalam kisaran umur 15-35 tahun dan akan lebih besar
lagi jika kisaran menjadi 15-45 tahun.
Saya melihat bahwa pemuda
akan lebih bersifat kreatif untuk melakukan pergerakan ketika kondisi atau
suasana di sekitarnya mengalami kerumitan, terdapat banyak masalah yang di
hadapi yang tidak kunjung terselesaikan. Di satu sisi, ketika suasana di
sekitarnya terlihat aman dan tentram tidak ada masalah serius yang dihadapi,
pemuda akan cenderung diam/pasif, tidak banyak berbuat, lebih apatis dan
mempertahankan kenyamanan yang dirasakan. Padahal baik dalam kondisi banyak
permasalahan ataupun kondisi tanpa masalah serius, pemuda dituntut lebih banyak
bergerak dalam membuat perubahan yang lebih baik, lebih produktif dan lebih kreatif
dalam memikirkan ide-ide perubahan untuk bangsa yang lebih baik.
Saya melihat kondisi pemuda
Indonesia saat ini, mengalami degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan
lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pemuda. Tataran moral, sosial dan akademik,
pemuda tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai
kaum terpelajar, lebih banyak yang berorientasi pada hedonisme (berhura-hura),
tidak banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini,
dalam urusan akademik pun banyak mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka
adalah insan akademis yang dapat memberikan pengaruh besar dalam perubahan
menuju kemajuan bangsa.
Sebagai seorang pemuda
menjadi kebanggan tersendiri bagi saya lahir di hari “Sumpah pemuda” 28 Oktober
1990 silam. Terlahir di hari “Sumpah pemuda” memberi saya motifasi luar
biasa untuk memberi kontribusi besar dalam pembinaan pemuda dan ini saatnya
bekerja untuk Indonesia menuju kemajuan bangsa yang lebih baik. Dengan melihat
degradasi moral
dikalangan pemuda Indonesia saat ini membuat saya
berperan aktif dalam pembinaan moral dikalangan pemuda/pelajar Makassar.
Melalui proses mentoring dengan pendekatan nilai-nilai rohani dalam
penggabungan tiga aspek kecerdasan manusia (IQ, SQ, EQ). Semoga ini menjadi
tahap awal dalam membentuk generasi mudah yang berguna bagi nusa dan bangsa.
MAJU PEMUDA INDONESIA UNTUK PERADABAN LEBIH BAIK !
[sumber]
Tidak ada komentar: